Istilah jailbreak dan rooting bagi pengguna awam mungkin terdengar sama. Secara teknisnya, ya, untuk bisa mengutak-ngatik file internal / sistem yang ada di dalam perangkat kita. Akan tetapi jailbreak tidak sejauh rooting. Yang menjadi pertanyaan, berbahaya kah?

Jailbreak merupakan aktifitas untuk menghilangkan batasan pada iOS. Contoh batasan yang ada: bisa menyalakan Low Power Mode ketika device lagi di lock, tetapi ketika di unlock maka Low Power Mode akan mati. Fitur-fitur tersebut umumnya tidak ada di bawaan perangkat. Batasan lain seperti mengganti warna tampilan SMS (putih menjadi hitam). Jailbreak memang terlihat tidak relavant lagi seperti pada theme keyboard misalnya, sekarang sudah dapat mengganti theme keyboard karena Apple memperbolehkan nya, sebelumnya seperti di iOS 6, mengganti theme keyboard adalah mustahil.

Menghilangkan batasan berarti membuka celah keamanan walaupun secara tidak langsung. Masalah keamanan tersebut menjadi lebih besar apabila ketika melakukan install sembarang tweak atau aplikasi-aplikasi bajakan (dengan jailbreak bisa menginstall aplikasi yang tidak resmi ada di App Store). Untuk meningkatkan keamanan tersebut sangat mudah dan itu dimulai dari pengguna sendiri, seperti tidak menginstall aplikasi bajakan, tweak yang tidak jelas.

Bagaimana dengan Apple ID? Balik lagi ke penjelasan sebelumnya, Apple ID ke hack tersebut merupakan kelalaian dari pengguna sendiri, seperti password yang berulang atau tidak mengaktifkan 2-Factor Auth. Kesimpulannya, Jailbreak tidak berbahaya apabila pengguna tidak melakukan hal-hal yang diluar kewajaran.

Pertanyaan lain yang muncul, bagaimana dengan garansi? Untuk garansi, Apple memang tidak akan memproses perangkat yang ke Jailbreak terutama di Indonesia. Jadi sebaiknya di restore ke factory aja yah sebelum klaim garansi.